lb89

Rabu, 19 Agustus 2015

Pertama di Indonesia, Gaun-gaun Unik Terbuat dari Roti


Jika kebanyakan perusahaan menggelar pesta untuk merayakan hari jadinya, sebuah toko roti besar di Indonesia, BreadTalk, memilih untuk mengapresiasi bahan dasar kesuksesan mereka selama 12 tahun, roti. Istri dari pemilik BreadTalk, Tina Andrean, pun melakukan apresiasi dengan membuat sebelas baju dan satu set aksesori yang terbuat dari roti.


Tak hanya satu, berbagai bentuk roti dikreasikan menjadi gaun-gaun bertema unik, seperti Maleficent, Star Trek, hingga Onna Bugeisha.

"Saya sengaja memilih tokoh internasional supaya orang ingat rancangan yang akan dipajang di Kota Kasablanka dari 18-23 Agustus ini. Ide awalnya sendiri sudah saya pikirkan sejak tiga bulan lalu," ujar Tina saat ditemui setelah menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/8).

Dalam merangkai koleksi baju ini, Tina dibantu oleh rekannya yang berprofesi sebagai perangkai bunga, Inneke Elizabeth Turangan. Meskipun sudah biasa merancang baju dan didampingi oleh orang yang biasa merangkai, Tina mengaku menghadapi banyak kesulitan

 "Buat gaun dari roti tidak semudah menjahit gaun biasa. Pertama, roti BreadTalk itu lembut, jadi kalau ditusuk kawat dan lem khusus, pecah," kata Tina.

Tina pun harus putar akal untuk melindungi karyanya dari ancaman kegagalan akibat faktor eksternal. "Kami juga harus berpikir untuk melindungi mahakarya ini dari tikus-tikus yang lapar. Jadi, kami taruh di ruang ber-AC dan kami kunci rapat," ucapnya.

Alhasil, Tina menghabiskan sekitar enam ribu roti untuk membuat koleksi gaun dan aksesori tersebut. "Itu belum yang hancur karena gagal ada sekitar 10 persennya," katanya.

Beberapa rancangan, menurut Tina, juga memiliki tingkat kesulitan khusus. Sebut saja Maleficent. Dengan mahkota tanduk, Maleficent terlihat elegan dengan gaun untaian roti bundar dengan bagian belakang berupa roti kepang berulir.

"Tanduknya itu luar biasa susah. Detail lainnya juga sangat menantang dan membutuhkan 118 potong roti yang dirangkai selama enam hari," kata Tina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar