Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah terbiasa dengan pandangan buruk dari PNS DKI maupun keluarga mereka.
Pria yang kerap disapa Ahok itu mengatakan, sejak dulu sudah banyak PNS DKI yang menjelekannya bahkan sebelum dia dan Jokowi terpilih di DKI Jakarta.
Dia memberi contoh istri Rustam Effendi, mantan Wali Kota Jakarta Utara yang baru saja mundur dari jabatannya.
“Kalau kamu lihat WhatsApp istrinya di grup waktu (masa) kampanye, wah kamu ngeri bacanya. (Dia) ikut kampanye supaya jangan pilih Jokowi-Ahok sama teman-temannya,” ujar Ahok di rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Ahok mengatakan, masih banyak
istri-istri PNS yang dulu menghasut agar pasangan Jokowi-Ahok tidak
menang. Bahkan, PNS DKI yang saat ini menjabat juga pernah menjelekan
Ahok saat masa kampanye Pilkada DKI 2012.
Contohnya adalah Mara Oloan yang kini menjabat sebagai Asisten Sekda
DKI Jakarta bidang pembangunan dan Saefullah yang kini menjabat sebagai
Sekretaris Daerah DKI.
“Kamu kira Oloan enggak jelek-jelekin aku setengah mati? Kamu kira Saefullah enggak jelek-jelekin kita? Haduh, kita punya semua kok (data) waktu kita pencalonan. Saya ambil hati enggak? Enggak!” ujar Ahok.
Ahok mengaku profesional saja. Semua sikap para PNS-nya itu dia anggap sebagai bumbu dalam pilkada.
Kini, dia memilih melihat secara adil kemampuan orang-orang yang dulu menjelekannya. Saefullah bahkan dia percaya menjabat sebagai Sekda DKI hingga sekarang.
Ahok juga sering menggertak PNS-nya ketika dia menjabat. Kasus paling akhir adalah ketika dia menyebut Rustam Effendi bersejutu dengan Yusril Ihza Mahendra.
Rustam tersinggung dengan ucapan tersebut hingga akhirnya Rustam memutuskan untuk mengundurkan diri.
Belakangan, Ahok mengatakan dia hanya bercanda dengan perkataannya itu. Dia pun mengaku tidak peduli apa yang diperbuat anak buahnya selama mereka bekerja dengan baik.
“Kamu kira Oloan enggak jelek-jelekin aku setengah mati? Kamu kira Saefullah enggak jelek-jelekin kita? Haduh, kita punya semua kok (data) waktu kita pencalonan. Saya ambil hati enggak? Enggak!” ujar Ahok.
Ahok mengaku profesional saja. Semua sikap para PNS-nya itu dia anggap sebagai bumbu dalam pilkada.
Kini, dia memilih melihat secara adil kemampuan orang-orang yang dulu menjelekannya. Saefullah bahkan dia percaya menjabat sebagai Sekda DKI hingga sekarang.
Ahok juga sering menggertak PNS-nya ketika dia menjabat. Kasus paling akhir adalah ketika dia menyebut Rustam Effendi bersejutu dengan Yusril Ihza Mahendra.
Rustam tersinggung dengan ucapan tersebut hingga akhirnya Rustam memutuskan untuk mengundurkan diri.
Belakangan, Ahok mengatakan dia hanya bercanda dengan perkataannya itu. Dia pun mengaku tidak peduli apa yang diperbuat anak buahnya selama mereka bekerja dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar